Sejarah dunia penuh dengan kisah unik dan tak terduga. Salah satunya adalah kisah seorang raja yang hanya memerintah selama 20 menit saja rekor terpendek dalam sejarah kerajaan! Meski terdengar seperti lelucon, peristiwa ini benar-benar terjadi dan tercatat dalam catatan sejarah resmi.
Siapakah Raja Misterius Ini?
Raja yang dimaksud adalah Raja Louis XIX dari Prancis (nama lengkapnya: Louis-Antoine, Duc d’Angoulême). Ia menjadi raja hanya selama 20 menit pada tanggal 2 Agustus 1830. Peristiwa ini terjadi pada masa yang dikenal sebagai Revolusi Juli 1830, ketika rakyat Prancis menggulingkan pemerintahan Bourbon yang dianggap tiran dan tidak berpihak pada rakyat.
Awal Mula: Kekacauan Politik di Prancis
Saat itu, ayahnya, Raja Charles X, sedang menghadapi gelombang protes besar akibat kebijakan yang menindas kebebasan pers dan membatasi hak politik rakyat. Tekanan dari rakyat dan parlemen membuat Charles X akhirnya memutuskan turun tahta untuk menghindari kekerasan lebih lanjut.
Namun, sesuai aturan kerajaan, tahta harus diwariskan kepada pewaris sah yaitu putranya, Louis-Antoine.
Hanya 20 Menit Jadi Raja
Setelah Charles X menandatangani surat pengunduran diri, Louis-Antoine secara otomatis menjadi Raja Prancis. Namun, tak lama setelah itu hanya sekitar 20 menit kemudian ia juga memutuskan untuk turun tahta demi menyerahkan kekuasaan kepada keponakannya, Henri, Duke of Bordeaux, yang masih sangat muda saat itu.
Alasan utama Louis-Antoine turun tahta begitu cepat adalah karena ia sadar bahwa situasi politik di Prancis sudah terlalu panas. Kekuasaan keluarga Bourbon sudah ditolak rakyat, dan melanjutkan pemerintahan hanya akan memperparah keadaan.
Catatan Sejarah yang Langka
Kisah ini kemudian dicatat oleh para sejarawan sebagai masa pemerintahan terpendek dalam sejarah kerajaan di dunia. Hanya 20 menit! Bahkan banyak sejarawan yang berdebat, apakah Louis XIX benar-benar bisa disebut “raja”, karena masa kekuasaannya terlalu singkat untuk melakukan tindakan pemerintahan apa pun.
Namun secara hukum, ia tetap dianggap raja sah selama periode itu, karena secara resmi menerima tahta dan kemudian melepaskannya.
🇫🇷 Akhir Dinasti Bourbon
Setelah kejadian ini, Prancis mengalami masa perubahan besar. Revolusi Juli berhasil menumbangkan monarki Bourbon, dan digantikan dengan pemerintahan baru di bawah Louis-Philippe, yang disebut sebagai “Raja Warga Negara” (The Citizen King). Ini menandai berakhirnya kekuasaan absolut keluarga Bourbon di Prancis.
Fakta Menarik Lainnya
- Louis XIX tidak pernah naik tahta secara simbolis tidak ada penobatan resmi, mahkota, atau upacara kerajaan.
- Ia menjadi “raja tanpa kerajaan” karena ketika ia diangkat, kekuasaan monarki sudah tidak lagi diakui oleh rakyat.
- Setelah turun tahta, ia menghabiskan sisa hidupnya di pengasingan di Italia bersama istrinya.
- Gelar “raja 20 menit” menjadikannya salah satu tokoh paling unik dalam sejarah monarki Eropa.
Pelajaran dari Kisah Ini
Kisah Raja Louis XIX mengajarkan bahwa kekuasaan bisa begitu rapuh dan sementara. Dalam sekejap, status dan kehormatan bisa hilang karena perubahan politik dan kehendak rakyat.
Sejarah ini juga mengingatkan kita bahwa legitimasi seorang pemimpin tidak hanya datang dari darah bangsawan, tetapi juga dari dukungan dan kepercayaan rakyat.