Siapa sangka, makanan manis yang sering jadi penghapus stres ini cokelat dulu bukan sekadar camilan lezat, tapi pernah digunakan sebagai mata uang yang sah!
Asal-Usul dari Bangsa Maya dan Aztec
Sekitar 3.000 tahun lalu, bangsa Maya dan Aztec di Amerika Tengah menganggap biji kakao (bahan utama cokelat) sebagai hadiah dari para dewa. Karena begitu berharganya, biji kakao tak hanya diminum dalam bentuk minuman pahit bernama xocolatl, tapi juga digunakan untuk bertransaksi dan membayar pajak.
Bayangkan kamu bisa membeli ayam atau jagung dengan segenggam biji cokelat!
Nilai Tukar Cokelat di Masa Lalu
Menurut catatan sejarah, 1 biji kakao bisa ditukar dengan 1 tomat segar, sedangkan 100 biji kakao bisa membeli seekor kalkun besar. Nilai ini bahkan lebih stabil daripada logam, karena biji kakao dianggap punya nilai spiritual dan ekonomi sekaligus.
Namun, karena biji kakao bisa rusak, kering, atau dimakan, terkadang orang menyimpan biji palsu dari tanah liat untuk menipu. Iya, penipuan uang palsu sudah ada bahkan sejak masa cokelat jadi uang!
Hanya untuk Kaum Bangsawan
Minuman cokelat di masa itu juga bukan untuk sembarang orang. Hanya kaum bangsawan, prajurit elit, dan pendeta yang boleh menikmatinya. Minuman itu disajikan panas, berbusa, dan pahit jauh berbeda dari cokelat manis yang kita kenal sekarang.
Saat Dunia Barat Mengenal Cokelat
Ketika penjelajah Spanyol tiba di Amerika pada abad ke-16, mereka terkejut melihat masyarakat Aztec membayar pajak dengan biji cokelat. Setelah dibawa ke Eropa, cokelat berubah jadi minuman mahal kaum elit sebelum akhirnya berkembang menjadi permen dan cokelat batangan seperti yang kita kenal hari ini. Dari Uang ke Kenikmatan
Kini, biji kakao sudah tak lagi dipakai sebagai mata uang, tapi nilai “emas cokelat” tetap terasa. Industri cokelat dunia mencapai ratusan miliar dolar per tahun, menjadikannya salah satu komoditas paling berharga di dunia modern.
Fakta Singkat:
Cokelat dulu hanya untuk kalangan elit dan bangsawan.
Biji kakao digunakan sebagai alat tukar selama ratusan tahun.
Cokelat modern pertama kali dibuat di Eropa pada abad ke-19.
Jadi, lain kali kamu makan cokelat, ingatlah bahwa dulu camilan itu pernah jadi “uang” sungguhan!